Rabu, 09 November 2016

Evolusi Google Nexus dari Tahun ke Tahun

  Tidak ada komentar
11/09/2016 01:13:00 PM


Pada bulan September 2015 lalu, Google memperkenalkan dua perangkat Nexus yaitu Nexus 5X dan Nexus 6P. Menilik tahun-tahun sebelumnya, evolusi yang dihadirkan smartphone rancangan Google ini memang selalu membuat kejutan dan menarik untuk disimak. Dalam menghadirkan Nexus, Google selalu menggandeng manufaktur yang diharapkan mampu membawa smartphone mereka menjadi salah satu perangkat yang bisa diperhitungkan secara global. Berikut sejarah singkat perkembangan Nexus mulai dari awal kehadirannya hingga kini.

Nexus One
Rilis: Januari 2010
Seri pertama smartphone Nexus dibuat oleh HTC dengan sistem operasi Android 2.1 Eclair. Rancangannya agak mirip dengan HTC Desire yang hadir tidak lama setelah Nexus One. Penjualan awal Nexus One terbilang agak tersendat. Pada minggu pertamanya, produk ini hanya terjual sebanyak 20 ribu unit. Tapi, setelah sepuluh minggu, penjualannya meningkat dengan jumlah terjual sebanyak 135 ribu unit. Salah satu alasan tersendatnya penjualan generasi pertama Nexus ini akibat harganya yang saat itu terbilang tinggi (sekitar 450 euro). Strategi pemasaran yang buruk juga menjadi alasan lainnya.

Nexus S
Rilis: Desember 2010
Mungkin karena alasan penjualan pertama yang terbilang seret, Google tidak lagi menggandeng HTC untuk membuat Nexus generasi kedua. Kali ini, mereka beralih ke Samsung. Smartphone ini diumumkan oleh CEO Google, Eric Schmidt, di ajang Web 2.0 Summit 2010. Nexus S merupakan smartphone pertama Android yang mendukung penuh NFC dan Android Gingerbread. Sejak ini pula, jajaran smartphone Nexus tidak menyertakan selot micro-SD. Kekecewaan Google terhadap kinerja kartu micro-SD menjadi alasan kuat mengapa hingga kini Nexus tidak menyertakannya.

Galaxy Nexus
Rilis: November 2011
Dengan layar 4,65 inci, Galaxy Nexus banyak disukai pengguna karena ukurang tersebut terbilang cukup besar di zamannya. Menggunakan bahan polycarbonate, rancangan Nexus generasi ketiga ini terbilang cukup mewah dengan lekukan di tiap sisinya. Cover belakangnya bisa dilepas sehingga pengguna bisa mengakses baterai. Galaxi Nexus adalah smartphone pertama yang menggunakan Android 4.0 Ice Cream Sandwich dengan beberapa feature terbarunya, seperti perbaikan desain pada tema Holo, sistem font Roboto terbaru, dan perubahan tombol kombinasi untuk capture screenshoot. Galaxy Nexus juga merupakan smartphone terakhir hasil kerja sama Google Samsung.

Nexus 4
Rilis: November 2012
Nexus 4 menandai kemitraan baru antara Google dan LG dalam menghadirkan smartphone Nexus. Nexus 4 juga bisa dibilang sebagai salah satu smartphone yang sangat penting karena merupakan yang pertama menggunakan stock Android 4.2 Jelly Bean yang terbukti memiliki kinerja lebih gesit dan efisien. Google juga mula menerapkan berbagai strategi baru seperti update berkala, penggunaan komponen kelas atas dan memberikan subsidi agar harganya menjadi lebih terjangkau dibandingkan sebelumnya. Dengan harga mulai dari US$299, harga Nexus 4 dua kali lebih murah dibandingkan iPhone ataupun samsung Galaxy.

Nexus 5
Rilis: Oktober 2013
Nexus 5 merupakan smartphone kedua buatan LG yang hadir didasari oleh kesuksesan LG G2 dipasaran. Dengan layar berukuran lima inci, Nexus 5 membawa perubahan khusus untuk Android, terutama menu transparan dan bar notifikasi yang hingga kini menjadi standar di Android versi terbaru. Nexus 5 juga sudah menggunakan Android 4.4 Kitkat. Kebijakan mengenai harga terjangkau yang diterapkan Google membuat Nexus 5 hadir pula dengan versi berkapasitas simpan 32 GB. Sayangnya kualitas kamera Nexus 5 cukup mengecewakan.

Nexus 6
Rilis: Oktober 2014
Nexus 6 menggunakan desain mirip dengan Motorola Moto X. Hadir dengan ukuran terbesar saat ini, yaitu 5,96 inci, ternyata malah menjadi bumerang bagi Nexus 6. Pasalnya, ukuran ini dianggap terlalu besar dan kurang nyaman digenggam dengan satu tangan. Padahal, layar tersebut hadir dengan teknologi QHD AMOLED display. Komponen lainnya juga tergolong kelas atas, contohnya chip quad-core Snapdragon 805, RAM 3 GB, baterai dengan kapasias 3.220 mAh dengan teknologi Qi wireless charging. Hadir dengan OS Android 5.0 Lollipop, Nexus 6 telah mendapatkan sertifikasi tahan air.

Nexus 5X dan Nexus 6P
Rilis: September 2015
Diperkenalkan berbarengan di San Francisco pada September 2015, kedua smartphone ini dipasaran mulai November 2015. Nexus 5X yang dihadirkan LG diharapkan akan mengulang kesuksesan Nexus 5 pada tiga tahun yang lalu. Sementara Nexus 6P yang dibuat Huawei merupakan sekuel dari Nexus 6. Nexus 5X menggunakan layar 5.2 inci dengan resolusi Full-HD, sedangkan Nexus 6P hadir dengan layar 5,7 inci beresolusi QHD. Nexus 5X dibekali chip Snapdragon 808, sedangkan Nexus 6P menggunakan chip Snapdragon 810. Keduanya memiliki feature unggulan yang sama, yaitu mengadopsi Nexus Imprint yang merupakan teknologi sensor sidik jadi milik Google, dukungan porta USB Type-C, serta ditenagai Android 6.0 Marshmallow.


Sumber: Majalah infokomputer Edisi #11 November 2015 halaman 53


Read More

Rabu, 02 November 2016

7 Mitos Telecommuting

  Tidak ada komentar
11/02/2016 12:29:00 PM


Menurut informasi yang kami kutip dari situs web female.kompas.com, di kebanyakan negara berkembang, telecommuting menjadi tren baru. Menurut survei yang dilakukan Ipsos (lembaga penelitian) di berbagai negara, pekerja yang sudah mengaplikasikan telecommuting di Timur Tengah dan Afrika sebesar 27 persen, Amerika Latin 25 persen, Asia Pasifik 24 persen, dan Eropa 9 persen.
Sementara Indonesia sendiri, dengan jumlah pekerja hingga 34 persen, telah berkembang menjadi negara kedua terbesar setelah India 56 persen dalam hal telecommuting. Dengan pekerja dari seluruh dunia sepakat memilih untuk bekerja secara remote/online daripada datang secara fisik di kantor atau ke klien. Cara bekerja semacam ini diklaim akan bisa mengurangi tingkat stres, selain membantu terciptanya worklife balace, khususnya bagi perempuan.
Namun demikian, banyak mitos yang ternyata masih tertanam dibenak sebagian besar orang saat mendengar istilah telecommuting ini. Inilah sebagian mitos yang kami rangkum dari majalah infokomputer.

Mitos 1: Tidak ada tenggat waktu (deadline)
Banyak orang mengira bahwa bekerja dari rumah berarti bisa bersantai-santai. Tidak perlu melakukan rutinitas layaknya bekerja di kantor. Padahal, meskipun sistem telecommuting memberi keleluasaan dalam bekerja, menjaga rutinitas seperti halnya bekerja di kantor tetap harus dilakukan, misalnya bekerja tepat waktu, menepati tenggang waktu. Jika tidak, pekerja anggota tim lain bisa sangat terganggu. Jadi, kedisiplinan diri sendiri saat mengerjakan tugas tetap harus ada meskipun secara fisik tidak ada pengawasan dari atasan. Karyawan karena itu dituntut untuk memberikan deadline bagi diri sendiri agar pekerjaannya bisa selesai tepat waktu.

Mitos 2: Karyawan akan lebih sulit naik jabatan
Mitos ini muncul mungkin karena tidak bertatap muka di kantor, seorang karyawan tidak bisa melakukan aktivitas politickhing (aktivitas untuk memperkenalkan kemampuan diri sendiri, biasanya dengan mengadakan pendekatan secara personal terhadap atasan). Padahal justru dengan telecommuting, hasil karyawanlah yang akan menjadi fokus penilaian, bukan sekadar pendekatan yang dilakukan oleh karyawan terhadap atasan untuk mendapatkan simpati atau penilaian yang bersifat subjektif. Jadi siapa pun yang mampu menunjukkan hasil dan kinerja baik, akan memiliki kesempatan yang sama untuk dipromosikan.

Mitos 3: Karyawan akan bosan setengah mati
Bekerja di rumah dianggap membosankan. Ini karena ia hanya akan berhadapan dengan layar komputer secara berjam-jam, tidak bertemu dengan siapa-siapa. Benarkah bekerja di luar kantor harus seperti itu? Tentu saja, ini merupakan anggapan yang keliru. Sistem telecommuting akan memberikan keleluasan bagi si pekerja untuk memilih suasana kerja yang ia inginkan. Saat bekerja di rumah atau di luar kantor, misalnya, karyawan bisa dengan leluasa mengubah suasana kerjanya sesuai dengan keinginannya. Ia bisa memilih untuk bekerja di taman, di halaman, atau bahkan di kafe favoritnya. Kini, bahkan pekerja cubicle di kantor pun banyak memilih tempat rapat di luar.

Mitos 4: Akan sulit berkomunikasi dan mendelegasikan pekerjaan
Menggunakan teknologi secara efektif menjadi sangat penting. Layanan kolaborasi dokumen seperti Dropbox, Box, dan perangkat lunak untuk kolaborasi proyek seperti Wrike, sangat memudahkan pengelolaan pekerjaan. Hal ini bisa tetap dilakukan meskipun anggota tim sedang berada di lokasi yang berbeda-beda. Komunikasi untuk melakukan pembicaraan dan pembagian pekerjaan akan bisa dilakukan via aneka sarana, seperti WhatsApp atau aneka sarana lain. Dengan demikian, karyawan bisa berbagi informasi dan bisa melakukan penagihan hasil kerja anggota tim. Jika ada masalah atau keraguan, komunikasi akan dilakukan secara lebih intens dan bukan malah berkurang.

Mitos 5: Karyawan memiliki jadwal yang fleksibel
Bekerja sendiri di rumah memang tidak menuntut kita untuk bangun di pagi buta dan tiba di kantor tepat waktu. Jadwal kerja karyawan menjadi lebih fleksibel. Kenyataannya, fleksibilitas yang bisa dinikmati karyawan pun ada batasnya. Bahkan karena tidak ada jadwal resmi, seringkali karyawan harus menjalankan kewajiban pekerjaan selama lebih dari delapan jam, melebihi waktu normal saat bekerja di kantor.

Mitos 6: Biaya akan lebih hemat
Sepintas terlihat bahwa bekerja dari rumah akan bisa menghemat pengeluaran. Karyawan tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk biaya transportasi umum, mengeluarkan biaya untuk bensin atau biaya tol. Karena itu, muncul anggapan bahwa dengan bekerja di rumah, pengeluaran harian akan bisa ditekan. Namun kenyataannya, bekerja di rumah pada zaman modern seperti ini memerlukan kecanggihan teknologi. Maka karyawan harus online lebih lama dari biasanya di rumah. Juga ada biaya tambahan lain untuk percakapan telepon atau lampu yang sebelumnya tidak ada.

Mitos 7: Urusan rumah tangga akan lebih mudah ditangani
Bekerja di rumah memang memiliki keuntungannya sendiri. Karyawan tidak akan mengalami gangguan atau konflik yang biasa muncul saat karyawan berada di kantor. Namun, bekerja sendiri pun memiliki kekurangan. Semua tugas harus dikerjakan sendiri. Tidak akan ada lagi yang bisa dimintai bantuan secara langsung. Akibatnya, pekerjaan rumah tangga malah bisa terbengkalai karena karyawan harus berfokus pada pekerjaan yang tidak bisa ditunda.

Sumber : Majalah Infokomputer hal: 45 Edisi #11 November 2015

Read More

Rabu, 26 Oktober 2016

Tutorial cara Unlock Bootloader Nexus 5

  Tidak ada komentar
10/26/2016 12:00:00 PM


Perangkat Nexus sangat cocok bagi pengguna yang fanatik terhadap otak-atik custom ROM, Tweakers dan lainnya. Sebelum kamu melakukan hal-hal seperti itu maka hal pertama yang harus dilakukan yaitu melakukan unlock bootloader LG Nexus 5 nya terlebih dahulu dan bagaimana cara melakukan unlock bootloader Nexus 5? Santekno akan memberikan tutorial yang jelas bagi pengguna Android Lollipop atau Marshmallow.

Catatan : melakukan unclock Nexus 5 bootloader itu akan menghapus semua data yang ada di perangkat kamu, jadi coba backup terlebih dahulu data yang sudah ada di Nexus 5. Perhatian juga bahwa bootloader unlocked juga membuat ponsel kamu kurang aman jika hilang (karena kamu dapat langsung masuk ke celah keamanan jika telah dilakukan pengaturan).

Untuk melakukan unlock Nexus 5 bootloader kamu perlu beberapa peralatan seperti Android SDK, sering kita sebut Platform Tools. Kamu bisa download semua di download Android SDK, jika kamu suka atau ingin lebih lanjut pelajari juga download ADB Tools.

Persiapan dan peralatan
  1. Pastikan Nexus 5 kamu sudah terisi baterai sekitar 50%
  2. Pastikan Nexus 5 kamu sudah terbackup semua datanya
  3. Instal driver Nexus 5 di dalam komputer kamu
  4. Pastikan USB Debugging sudah aktif di Nexus 5 kamu.

Cara mengaktifkan USB Debugging pada Nexus 5
Jika Nexus 5 kamu belum diaktifkan USB Debugging, maka perlu langkah untuk mengaktifkan yaitu pilih Setting > About Phone dan pilih Build Number sampai ada notifikasi bahwa Developer Option sudah diaktifkan. Langkah selanjutnya yaitu Setting > Developer Option lalu lihat ke bawah dan centak menu USB Debugging.

Cara melakukan unlock bootloader pada Nexus 5
  1. Cari folder ADB Tools (or Platform Tools dalam Android SDK) dalam komputer kamu.
  2. Tekan Shift dan klik kanan  pada folder dan pilih Open command window here.
  3. Aktifkan USB Debugging pada Nexus 5.
  4. Lalu tekan Power dan Volume Down secara bersamaan untuk masuk ke Fastboot mode pada Nexus 5.
  5. Colokkan kabel USB dari Nexus 5 dengan komputer kamu.
  6. Kembali ke komputer lalu lihat command prompt windows yang tadi dibuka lalu ketik perintah berikut ini : fastboot oem unlock
  7. Pada Nexus 5 akan terlihat tampilan jika kamu ingin unlock bootloader, maka gunakan navigasi untuk memilih dengan menekan volume up/down dan Power Button untuk persetujuan yes.
  8. Untuk mengakhiri dan melakukan reboot / restart maka ketik pada window command perintah berikut ini : fastboot reboot
  9. Nexus 5 kamu akan melakukan restart dan setelah itu kamu bisa melakukan restore your backup-data apps dan data.
Apa yang bisa saya lakukan setelah unlocked bootloader?

Banyak hal yang bisa dilakukan setelah kamu melakukan custom recovery pada Nexus 5. Kamu bisa melakukan flash custom ROM untuk versi-versi yang terbaru. atau kamu bisa melakukan hak akses seperti root dan melakukan beberapa kontrol pada Nexus 5 kamu. 

Penyelesaian Masalah

Jika perintah dalam window command itu tidak berfungsi, maka coba gunakan perintah ADB ini seperti berikut : adb version.
Kamu bisa melihat versi berapa Android Debug Bridge (ADB) yang sedang berjalan. Setelah itu gunakan juga perintah : fastboot devices
Kamu harus melihat Nexus 5 muncul dalam daftar (jangan khawatir jika Anda tidak memahami nomor yang ditampilkan). Jika tidak, ADB tidak mendeteksi Nexus 5. Pastikan USB Debugging diaktifkan dan kamu memiliki driver USB diinstal pada PC kamu dan coba lagi.

Jika kamu memiliki masalah yang lain, kontak Santekno atau komentar dibawah ini.

Sumber : Androidpit.com

Read More

Rabu, 19 Oktober 2016

Tutorial Cara Mengganti Custom Recovery pada Nexus 5

  Tidak ada komentar
10/19/2016 12:00:00 PM


Jika kamu ingin menggantikan ROM yang ada di LG Nexus 5 kamu maka kita harus terlebih dahulu mengganti recovery default menjadi custom recovery. Santekno sekarang akan mencoba membahas tutorial cara mengganti custom recovery nexus 5. Langkah-langkah melakukan instalasi custom recovery dengan melakukan flashing sebuah rootable kernel (biasanya menggunakan ElementalX tetapi bisa juga menggunakan yang lain) dan melakukan root pada nexus 5 menggunakan SuperSU.
  1. Unduh terlebih dahulu TWRP untuk Nexus di komputer kamu. Download TWRP
  2. Ganti nama file yang sudah diunduh tadi menjadi recovery.img (jika komputer kamu tidak menampilkan ekstensi .img maka ganti nama filenya saja) dan pindahkan file tersebut ke folder ADB Tools dimana ADB dan file Fastboot satu folder lokasinya.
  3. Ambil LG Nexus 5 kamu dan lakukan restart atau reboot ke bootloader. Bisa dilakukan dengan cara tekan Power dan Volume Down sampai kamu melihat menu dengan tulisan berwarna hijau. Ini adalah Fastboot mode atau kita sering mendengar bootloader.
  4. Hubungkan LG Nexus 5 dengan komputer kamu dengan kabel USB.

  5. Jika kamu mengikuti tutorial ini secara lengkap, kamu pasti sudah melakukan unlocked bootloader pada tahapan ini. Jika belum bisa maka coba ulang kembali tahapan dari awal dan simpan terlebih dahulu data-data yang menurut kamu penting. Jika bootloader kamu sudah unlocked maka tahapan selanjutnya yaitu flashing TWRP (tahapan 8).
  6. Untuk unlock bootloader, pilih ADB Tools folder di komputer kamu lalu tekan shift dan klik kanan pada mouse dan pilih open command window here. Catatan : adb devices pada nexus 5 harus terbaca (recognized). Jika tidak maka coba perbaiki dan instal driver di komputer kamu kembali.

  7. Dalam command window, ketik : fastboot oem unclock
  8. Nah, sekarang kamu bisa melakukan flash custom ROM (TWRP) menggunakan Fastboot. Dalam command window, ketik : fastboot flash recovery recovery.img
  9. Cabut USB kabel jika file recovery sudah selesai 100%.
  10. Selanjutnya LG Nexus 5 kamu tekan volume button dan tekan juga Power button.
  11. Maka akan muncul layar TWRP, lalu pilih slider dari kanan menggunakan TWRP menjadi default recovery.
  12. Dalam TWRP, pilih Reboot > System tetapi tidak mencoba untuk melakukan root LG Nexus 5 kamu.

Tahapan sudah selesai maka TWRP sudah diinstal dengan baik, maka bisa digunakan untuk melakukan Custom ROM tanpa menggunakan komputer lagi hanya cukup menyimpan Custom ROM di handphone saja. Berikut tutorial cara mengganti custom recovery pada nexus 5. Semoga bermanfaat.

Sumber : Androidpit

Read More

Sabtu, 03 Oktober 2015

Upgrade Samsung Galaxy Ace 2 ke Lollipop 5.1 Custom ROM

  13 komentar
10/03/2015 12:58:00 AM





Salam teman blogger, udah lama tidak kembali melakukan otak atik si galaxy Ace ini, akhirnya dengan keluangan waktu yang lumayan sedikit, dan menyempatkan waktu juga untuk memposting hasil dari melakukan Upgrade Samsung Galaxy Ace 2 ke Lollipop 5.1. Memang sepertinya agak terlambat tetapi setidaknya bisa saling berbagi kepada semua Santekno, agar bisa melakukan upgrade Samsung Galaxy Ace 2nya.

Baiklah, sepertinya sudah tidak sabar untuk memberikan informasi tutorial ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan upgrade seperti postingan sebelum-sebelumnya yaitu, Upgrade Samsung Galaxy Ace ke Kitkat atau Upgrade Galaxy Ace 2 ke Jelly Bean.

Problem atau bugs:
  • Kamera video hanya menghasilkan video berwarna hijau
  • Yang lainnya belum ada cek terhadap bugnya

Laporan Bug dari user :
  • Baterai masih boros kalu aktif dipakai atau banyak digunakan untuk internet
  • App drawer-nya sedikit laggy tapi tidak terlalu parah
  • dibeberapa aplikasi seperti Instagram, Path, dsb masih ada bug, (kadang FC, kadang kembali ke App Home/Timeline sendiri)
  • Multi-task masih agak susah karena kurang responsive

Alat dan bahan yang diperlukan :

Cara install ROM:
  • Download semua bahan diatas lalu simpan di handphone (SD Card)
  • Masuk ke CWM Recovery dan terlebih dahulu jangan lupa BACKUP ROM, antisipasi bootlop (ada di menu Backup and Restore)
  • Jika teman-teman berpindah dari 
    • Versi sebelumnya dari sistem (update), hanya perlu wipe Cache dan Wipe Dalvik (ada di menu Advance)
    • Versi Android lain harus Wipe Data/Factory Reset
  • Pilih package zip-nya dan tunggu sampai proses instalasi selesai
  • Jangan lupa install Gapps (optional) dan kernel (optional)
  • Setelah itu, pilih reboot system now dan tunggu sampai fresh system mulai booting. Booting awal memang cukup lama tapi mohon tunggu saja, jika memang lebih dari 15 menit belum juga masuk ke launcher, maka itu sudah bootlop dan harus diulangi kembali.
  • Selesai

Demikian tutorial sedikit tentang cara Upgrade Samsung Galaxy Ace 2 GT-I8160 ke Lollipop 5.1, bila ada beberapa yang terbaru tentang custom ROM nanti akan di share kembali. Sekita terimakasih teman-teman Santekno ^__^

Read More

Selasa, 29 September 2015

Implementasi Stack Menggunakan Standar Template Library C++

  Tidak ada komentar
9/29/2015 01:27:00 PM

Implementasi Stack CPP

Stack (tumpukan) adalah struktur data yang memberikan data seperti tumpukan dalam gelas, jadi jika suatu data akan dimasukkan ke dalam gelas yang pertama akan menjadi yang terakhir untuk diambil, maka struktur data ini menganut kaidah LIFO (Last In First Out). Arti dari LIFO itu adalah yang terakhir masuk maka akan menjadi yang pertama keluar.

Stack yang akan Santekno buat menerapkan sistem OOP (Object Oriented Programming) sehingga agar lebih mudah dipahaminya. Dalam OOP kita harus membuat suatu kelas yang akan kita namakan Stack.

Seperti yang sebelumnya telah diposting yaitu Stack menggunakan Array, implementasi Stack menggunakan STL lebih mudah karena program C sudah membuat library untuk stack sehingga kita tidak perlu pembuatan fungsi-fungsi khusus cukup kita include stack nanti semua sifat dari stack sudah ada.

Main Program

Beberapa Struktur Data dan Implementasinya :

Read More

Selasa, 22 September 2015

Implementasi Stack Menggunakan Double Link List C++

  Tidak ada komentar
9/22/2015 10:48:00 AM

Implementasi Stack CPP

Stack (tumpukan) adalah struktur data yang memberikan data seperti tumpukan dalam gelas, jadi jika suatu data akan dimasukkan ke dalam gelas yang pertama akan menjadi yang terakhir untuk diambil, maka struktur data ini menganut kaidah LIFO (Last In First Out). Arti dari LIFO itu adalah yang terakhir masuk maka akan menjadi yang pertama keluar.

Stack yang akan Santekno buat menerapkan sistem OOP (Object Oriented Programming) sehingga agar lebih mudah dipahaminya. Dalam OOP kita harus membuat suatu kelas yang akan kita namakan Stack.

Seperti yang sebelumnya telah diposting yaitu Stack menggunakan Array, implementasi Stack menggunakan DLL juga sama saja kaidahnya tidak dihilangkan, tetapi yang paling beda yaitu jika menggunakan DLL itu lebih longgar terhadap pengalokasian data, karena struktur data Double Linked List unlimited walaupun bisa di batasi.

Kode Program Kelas Stack

Kelas ini memiliki beberapa method atau fungsi yang sesuai dengan sifat-sifat dan kaidah Stack. Seperti Push, Pop, Top dan Full. Push adalah menyimpan data ke dalam stack. lalu Pop adalah mengambil data paling atas dari Stack sedangkan Top adalah melihat isi data yang paling atas dari suatu Stack.
Berikut ini penjelasan beberapa code berdasarkan fungsi-fungsi tersebut.
Kode Program Push()
Kode Program Pop()
Kode Program Top()

Main Program

Beberapa Struktur Data dan Implementasinya :

Read More